Blogger Widgets

Minggu, 24 Mei 2015

My Little Sister



     Matahari di siang ini terasa sangat terik. Terasa bertambah panas lagi jika kakak beradik itu memperebutkan kipas angin di rumahnya. Sebenarnya, di rumah mereka memiliki AC. Tetapi, apa boleh buat? Remot AC mereka rusak karena diperebutkan kemarin siang.

            “Kakak! Aku kepanasan! Berikan aku tempat!” seru sang adik.

            “Iya, nanti dulu! Kakak masih kepanasan sekali!” jawab kakaknya.

            “Tapi, sejak tadi kakak yang berada di depan kipas!” kata adik.

            “Kakak lebih tua, jadi berhak untuk mengaturmu selagi ayah ibu pergi” nasihat kakak.

            “Aku akan mengadu pada ibu di telepon nanti!” ancam adik.

            “Ah... Adukan saja. Inikan hak kakak. Nanti, kakak jelaskan” ejek sang kakak.

           

            Ayah & Ibu mereka bekerja sebagai dokter. Ayahnya di tugaskan di bogor sedangkan ibunya di tugaskan di bandung. Mereka di rumah bersama pengasuh mereka. Namun, pengasuh hanya jam 6 pagi hingga jam 11 pagi. Pengasuh kembali lagi jam 3 hingga 8 malam.

            Kakak & Adik merasa gembira karena, mereka menelepon ibunya. Ibunya menyampaikan jika minggu depan ibu akan pulang, sementara ayah 2 minggu lagi akan pulang. Mereka membuat perjanjian damai mulai sekarang hingga ayah ibu pulang. Perjanjian di setujui mereka berdua. Seperti sebuah perjanjian sungguhan saja...! J isi perjanjian adalah:

   v  Saling membantu mebersihkan kamar.

   v  Tidak mengambil buku satu sama lain tanpa izin,

   v  Tidak saling mengagetkan.

   v  Tidak jahil.

   v  Rukun .

Namun, perjanjian itu tidak dilaksanakan dengan baik oleh kakak. Saat ibu pulang kakak masih sering menjahili adiknya sementara adiknya selalu menyayangi kakak. Ibu sering membandingkan mereka. Sedari kecil selalu kakak yang tak mau mengalah. Semua berakhir saat sang adik menderita sakit.

Sebuah penyesalan dari hati sang kakak. Setiap hari kakak membuatkan puding kesukaan adiknya yang di kirim ke rumah sakit. Tapi, semakin lama sakit adik semakin parah sehingga harus di rawat di negeri tetangga. Kakak merasa kaget dengan hal itu, tapi ia harus tetap masuk ke sekolah.

Satu minggu berlalu. Saatnya sang kakak berangkat menjenguk adiknya di negeri tetangga. Saat menunggu pesawat. Sang kakak menelepon adiknya. Dia juga meminta maaf. Tapi, saat mengucap kalimat maaf telepon terputus. Jadi, lebih baik jika kakak bersiap menuju pesawat.

Sesampainya disana kakak menangis melihat adiknya yang sudah lemas. Kakak tidak di beritahu apa penyakit yang diderita adiknya. Bahkan, adiknya tidak diberitahu juga. Kakak meminta maaf atas segala perlakuanya yang tidak mau mengalah. Adik pun memaafkanya.

3 minggu dirawat di negeri tetangga, adik pun sembuh. Kakak menyambut sang adik dengan hati gembira. Mereka bermain bersama, belajar bersama, & saling menyayangi. Ibu & Ayah sangat senang kedua anaknya bisa akur kembali. Ayah & Ibu sudah selesai bertugas, jadi mereka tinggal bersama.

Tak terasa sang kakak sudah tumbuh dewasa. Sang kakak meluncurkan sebuah buka yang berjudul “My Little Sister”. Yang diceritakan tentangnya dan adiknya saat masih kecil. Buku itu sangat laris di pasaran. Adiknya juga tidak menyangka bahwa masa kecil mereka itu sangat lah rumit.

~ “ > SELESAI <” ~

3 komentar: